Senin, 21 Januari 2013

Makalah Virtual Reality (Artificial Intellegent)


Makalah Virtual Reality (Artificial Intellegent)



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.        Latar Belakang
Semakin berkembangnya teknologi informasi pada saat ini membuat kehidupan kita semakin mudah, salah satunya semakin pesatnya penelitian dan evolusi Artificial intelligent atau kecerdasan buatan, yang membantu dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya dalam kemiliteran dan angkatan bersenjata untuk meningkatkan kemampuan SDM yang ada dengan bantuan pembelajaran melalui computer yang mensimulasikan object virtual yang memiliki sikap (behavior) dan pemikiran (intelektual) seperti pada object nyata, seperti manusia, tumbuhan, hewan, dll.
Pengembangan system virtual ini juga dimaksudkan untuk melakukan pengukuran secara tidak langsung antara kemampuan computer dan manusia, dalam pembahasan ini didasari oleh sebuah pilihan cerdas untuk efisiensi kerja dan biaya, bayangkan saja untuk mengadakan latihan militer suatu angkatan ersenjata dibutuhkan banyak dana untuk keperluan senjata, kendaraan, waktu, tempat, dan lain-lain.
 Virtual Reality (VRdapat dibayangkan seperti dunia game, dimana sebuah object dapat dikendalikan secara langsung oleh pemakai denganvisual 3 dimensi, dalam simulasi kita dapat membuat sebuah percobaan secara software dan dapat diulang – ulang.
1.2.        Rumusan Masalah
  1. Bagaimana VR itu termasuk dalam Artificial Intellegent?
  2. Mengetahui apa itu Virtual Reality (VR) ?
  3. Bagaimana VR itu bekerja?
  4. Seperti apa aplikasi VR dalam militer?

1.3.        Tujuan
Dalam berbagai aspek VR digunakan untuk membantu pekerjaan atau sebagai hiburan, dalam hal ini yang akan dibahas mengenai salah satu aplikasi AI yang dikembangkan untuk militer dan latihan perang angkatan bersenjata. Tujuan utama pada pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahun bagaimana System AI dalam Virtual Reality diimplementasikan pada bidang militer
Virtual Reality adalah suatu teknologi yang dapat mengizinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lingkunagn simulasi Komputer baik itu yang berdasarkan objek yata ataupun imajinasi. Dengan menggunakn teknologi Virtual Reality perusahaan dapat dengan mudah mengumpulkan reaksi konsumen terhadap rancangan mobil baru, tata letak interior rumah, dan tawaran potensial yang lain (Philiph Kloter).
Salah satu contoh aplikasi virtual reality yang digunakan pada saat ini yaitu dalam bidang militer. Virtual realiy dipakai untuk simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung dan sebagainya. Dimana dengan pemakaiaan teknologi ini bisa menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional.
Menurut Morton Heilig dalam tulisannya tentang “Experience Theater” tahun 1950 meliputi semua indera dengan suatu cara efektif, sehingga menarik penonton ke dalam kegiatan di layar. Ia membangun suatu prototype dari visinya yang dinamakan Sensorama pada 1962, bersama dengan lima film pendek untuk dipertunjukkan di dalamnya dengan melibatkan berbagai indera (penglihatan, pendengaran, penciuman dan sentuhan). Sensorama adalah sebuah alat mekanis yang dilaporkan masih berfungsi hingga hari ini. Pada tahun 1968, Ivan Shuterland dengan bantuan dari siswanya Bob Sproull menciptakan apa yang secara luas dianggap sebagai pendahulu dari virtual reality.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Artificial Intelligence Projects
Salah satu contoh aplikasi AI yang digunakan pada saat ini yaitu dalam bidang militer. Virtual reality dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung. dan sebagainya. Dimana dengan pemakaian teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional.
Istilah Realitas maya tidak pasti asalnya. Pengembang realitas maya, Jaron Lanier mengakui bahwa ia menggunakan istilah itu pertama kali dan ada istilah yang terkait digunakan oleh Myron Krueger adalah kenyataan tiruan telah digunakan sejak 1970.
Virtual Reality sering digunakan untuk menggambarkan berbagai aplikasi, umumnya terkait dengan mendalam, sangat visual, 3D lingkungan.Biasanya piranti Virtual Reality ini juga memonitor apa yang dilakukan user. Misalnya kacamata yang mengontrol pergerakkan bola mata pengguna dan meresponnya dengan mengirim masukkan video yang baru.
Virtual Reality kadang digunakan untuk menyebut dunia virtual yang disajikan ke dalam komputer, seperti pada berbagai macam game permainan komputer yang kini marak perkembangannya, meskipun hanya berbasis representasi teks, suara dan grafis.
Sekarang, istilah Virtual Reality mulai tergantikan oleh istilah Virtual Envoronment oleh para ahli komputer. Konsepnya tetap sama, yaitu mensimulasikan lingkungan 3-D yang bisa dijelajahi oleh pengguna seolah-olah benar-benar bisa dirasakan lewat indera.

2.2  Teknologi Virtual Reality
Virtual reality adalah sebuah teknologi yang memungkinkan seseorang melakukan simulasi terhadap suatu objek nyata dengan menggunakan komputer yang mampu membangkitkan suasana tiga dimensi (3-D) sehingga membuat pemakai seolah-olah terlibat secara fisik. Virtual Reality atau VR tidak hanya mensimulasikan apa yang ingin disimulasikan seseorang yang diprogramkan di Komputer seperti dunia nyata atau sesuatu yang lain, tetapi juga menciptakan kemampuan intelegensi dalam dunia virtual tersebut, dalam bahasan ini mengenai simulai militer dalam angkatan bersenjata.
Sistem seperti ini juga dapat digunakan untuk farmasi, arsitek, pekerja medis, dan bahkan orang awam untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang meniru dunia nyata. Sebagai contoh, pilot dapat menggunakan sistem virtual reality untuk melakukan simulasi penerbangan sebelum melakukan penerbangan yang sesungguhnya. Ini sangat membantu dalam menekan biaya dan sumber daya manusia maupun sumberdaya alam yang dibutuhkan untuk membantu dalam melakukan hal-hal tertentu. Dalam VR juga dapat dimasukkan system pembelajaran, karena tidak nyata maka simulasi dapat dilakukan terus menerus, seperti halnya ketika main game hanya saja system ini jauh lebih cerdas karena dapat membantu kita mengenali object virtual dan berinteraksi langsung dengan system, VR dibuat untuk mengenali sentuhan, gerakan, tekanan,bahasa, dan lain-lain.
VR bisa disebut gabungan dari beberapa aplikasi AI yang ada yaitu Cognitive architectures, Games, Motion and manipulation, Natural language processing, semua yang ada disimulasikan dengan system yang dibuat seperti apa yang dikenali manusia melalui penglihatan, sentuhan, dan pendengaran.
2.3  Peranti Virtual Reality
Untuk mewujudkan suasana yang menyerupai dunia nyata, virtual reality menggunakan peralatan-peralatan yang dinamakan glove, headset, dan walker. Glove adalah peranti masukan yang dapat menangkap gerakan tangan dan mengirimkan informasi gerakan ke sistem virtual reality. Headset adalah peranti yang berfungsi untuk memonitor gerakan kepala. Selain itu, peranti inilah yang memberikan pandangan lingkungan yang semu kepada pemakai sehingga seolah-olah pemakai melihat dunia nyata. Walker adalah peralatan yang dimaksudkan untuk memantau gerakan kaki. Peralatan ini dapat digunakan untuk mengatur kaki pemakai agar merasakan beban seperti kalau melangkah dalam dunia nyata. Sebagai contoh, kaki akan terasa berat untuk melangkah ketika pemakai sedang menghadapi dunia semu berupa rawa atau medan berlumpur.
Gambar 1. Piranti Dalam Mensimulasikan Dunia Virtual
 2.4  Cara Kerja Virtual Reality dalam Bidang Militer
Cara kerja sistem virtual reality pada prinsipnya adalah seperti berikut, pemakai melihat suatu dunia semu, yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat dinamis. Melalui perangkat headphone atau speaker, pemakai dapat mendengar suara yang realistis. Melalui headset, glove dan walker, semua gerakan pemakai dipantau oleh sistem dan sistem memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai seolahmerasakan sedang berada pada situasi yang nyata, baik secara fisik maupun secara psikologis.
 
Gambar 2. Latihan tempur udara Melawan Pesawat Virtual

 
Gambar 3. US Navy latihan menggunakan ”Future Immersive Training Environment (FITE)”
dan ”Joint Capabilities Technology Demonstration (JCTD)”
 
Gambar 4. Real Human .VS. Virtual Human : mana yang lebih baik

Dari gambar diatas kita dapat melihat bagaimana VR diaplikasikan dalam simulasi latihan militer yang sesungguhnya. Konsep dalam pembangunan VR sebagai artifisial intellegent terpadu yaitu :
2.4.1        Membangun Objek 3 Dimensi
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, VR dapat dijelaskan secara sederhana seperti sebuah gama yang dapat kita kendalikan langsung dengan panca indra. Sebuat lingkungan dan objek 3D dibuat sedetail mungkin sifatnya, bentuk, dan teksturnya. Seperti senjata misalnya AK47, M16, Sniper Riffle Dragon, kendaraan berat misalnya tank, pesawat tempur, area latihan, misal hutan, padang pasir, dalam sebuah gedung dan tentu saja objek manusia sebagai latihan dinamis seperti musuh misalnya teroris atau sandra dan mungkin kerumunan (crowd) orang dalam situasi latihan tertentu.
2.4.2        Membangun  AI
kita masih membicarakan pengolahan grafis, object 3D yang dibuat kemudian  dihidupkan secara dinamis seperti dunia nyata, bagaimana air mengalir, pohon tertiup angin, bagaimana api membara, bagaimana manusia hidup, bagaimana alam berbicara. Disini mulai dapat dilihan konsep kecerdasan buatan yang ada dalam VR, dalam latihan militer tentu yang dibutuhkan adalah peralatan militer, objek hidup dan bahan pendukung lainnya, misalnya seorang teroris diciptakan memiliki  kemampuan menggunakan senjata, memiliki kepandaian untuk menyerang tentara dan berusaha (survive) mempertahankan dirinya, ini sebuah kemampuan yang jauh lebih tinggi dari AI yang diciptakan dalam game perang misalnya Call of Dutty atau Ranbow Six. AI yang dirancang untuk teroris virtual ini harus dibuat dengan sangat dinamis, tidak mudah ditebak, memiliki perhitungan militer seperti tentara yang sesungguhnya. AI tidak dibuat hanya untuk ini tetapi juga dalam simulasi lainnya seperti latiahn pesawat tempur atau terjun payung, VR memandu pengguna untuk belajar untuk diterapkan dalam dunia nyata. VR tidak sekedar sebuat media simulasi tetapi sebuah lingkungan cerdas untuk membantu kita dalam menyelesaikan masalah karena keterbatasan SDM dan SDA.
2.4.3        Kontrol AI
Setelah AI dirancang dalam system virtual, kita membicarakan hardware untuk kontrol dunia virtual oleh prajurit yang menggunakannya. Sebuah kacamata khusus, headset, glove dan baju khusus yang memungkinkan pengguna dapat merasakan dirinya ada dalam dunia simulasi menggunakan panca indranya. Misalnya bagaimana system membaca gerakan kepala, mata, tangan atau kaki, dan mungkin diciptakan sensor untuk membaca semua gerak tubuh, untuk mengkondisikan sebuah gerakan yang sama pada VR.
2.5  VRML
VRML merupakan kepanjangan dari Virtual Reality Modeling Language. VRML sendiri adalah suatu format komputer yang dapat menjelaskan objek 3 dimensi untuk digunakan secara online maupun offline. VRML memiliki kemampuan menampilkan objek 3 dimensi statis maupun dinamis, dan objek multimedia melalui hyperlink seperti suara, text, gambar dan video. VRML merupakan salah satu system yang digunakan untuk memodelkan Virtual Reality.
2.6  SIMNET
SIMNET adalah jaringan area luas dengan simulator kendaraan dan menampilkan simulasi tempur yang real-time: tank, helikopter dan pesawat di medan perang virtual. SIMNET dikembangkan dan digunakan oleh militer Amerika Serikat. SIMNET dibangun dimulai pada pertengahan 1980-an, kemudian mulai diterjunakan ke lapangan pada tahun 1987, dan digunakan untuk pelatihan sampai program penggantinya datang  pada tahun tahun 1990-an.
Peralatan simulasi interaktif ini sangat mahal, fasilitas pelatihan untuk memproduksinya juga mahal dan memakan waktu. Pada awal tahun 1980, DARPA memutuskan untuk menciptakan sebuah sistem prototipe penelitian untuk menyelidiki kelayakan membuat simulator real-time didistribusikan untuk simulasi pertempuran. SIMNET, aplikasi yang dihasilkan, untuk membuktikan baik  atau kelayakan dan efektivitas suatu proyek (Pimental dan Blau 1994).
Pelatihan menggunakan peralatan yang sebenarnya sangat mahal dan berbahaya. Simnet dapat digunakan dengan jarak jauh secara bersamaan, misalnya latihan antar Negara, mampu mensimulasikan skenario perang tertentu,  sangat mengurangi biaya pelatihan dan risiko cedera pribadi (Rheingold 1992). Network SIMNET awalnya dijalankan kecepatan sekitar 56 kbit / s jalur dial-up, menggunakan prosesor paralel untuk kompres paket melalui link data. Lalu lintas ini tidak hanya berisi data kendaraan, tetapi suara juga terkompresi.
SIMNET dikembangkan oleh tiga perusahaan: Delta Graphics, Inc; Perceptronics, Inc; dan Bolt, Beranek dan Newman (BBN), Inc SIMNET simulator, faktor personil dan tim manufaktur dirancang, dikembangkan dan dibangun lebih dari 300 penuh awak simulator, mengintegrasikan kontrol, sistem suara dan sistem visual ke system simulator khusus, mereka juga menginstal simulator di sejumlah fasilitas di Amerika Serikat dan Jerman, melatih operator dan didukung sistem untuk beberapa tahun.
 Selain jaringan, tantangan mendasar kedua di SIMNET saat dikandung adalah ketidakmampuan sistem grafis untuk menangani sejumlah besar model yang bergerak. Sebagai contoh, simulator penerbangan paling kontemporer digunakan Partisi Ruang Biner yang efektif untuk lingkungan komputasi diperbaiki sejak urutan tampilan poligon (yaitu, koherensi kedalaman) dapat pra-dihitung. Sementara cocok untuk simulator penerbangan, yang sebagian besar memiliki sudut pandang tetap di atas permukaan bumi, teknik ini tidak efektif dekat tanah, di mana urutan yang overlay poligon setiap perubahan lain dengan lokasi titik pandang.
SIMNET secara aktif digunakan oleh Angkatan Darat AS untuk pelatihan terutama di Fort Benning, Fort Rucker, dan Fort Knox. Lokasi sementara dan permanen tambahan di Fort Leavenworth dan Grafenwoehr, Jerman. Tindak-on protokol untuk SIMNET disebut Simulasi Interaktif Didistribusikan; Angkatan Darat AS utama tindak program adalah Trainer Tempur Tutup Taktis (CCTT). Para SIMNET-D (Pembangunan) program yang digunakan sistem simulasi yang dikembangkan dalam program SIMNET untuk melakukan eksperimen dalam sistem senjata, konsep, dan taktik. Ini menjadi Simulasi Demonstrasi Advanced Technology (ADST) program. Ini mendorong penciptaan Labs Pertempuran di Angkatan Darat AS, termasuk testbed Warfare Mounted di Ft Knox, Ky, Pertempuran Soldier Lab di Ft Benning, GA, yang Manuver Udara Lab Pertempuran di Ft Rucker, AL, Pertempuran Kebakaran Lab di ft Sill, OK.

2.7  Dampak Negative VR
Semua hal di dunia ini pasti memiliki kekurangan, entah dalam sesuatu itu sendiri atau penggunaannya, VR dapat digunakan untuk mensimulasikan apapun dengan menciptakan objek 3D di dalamnya, bahkan terpikir ide untuk menciptakan sistem virtual dengan konten pornografi, ide yang cukup gila tapi sangat mungkin, banyak kemungkinan – kemunginan lainnya tentu. VR merupakan simulasi yang membawa efek melalui psikologis pemakainya, mereka dapat terjebak dalam system VR itu sendiri walaupun dalam dunia game ini akan menjadi sangat menarik.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Setelah beberapa tahun pengembangan yang berawal dari imajinasi untuk hidup di dunia maya akhirnya terwujud dengan saat ini sudah banyak digunakan VR dalam industri, personal dan militer, VR adalah sebuah teknologi yang membawa kita untk melihat dan mensimulasikan sesuatu didalam komputer, dalam VR, objek dapat dibuat objek statis maupun dinamis, kita dapat berinteraksi langsung menggunakan peralatan yang ada.
Di gunakannya VR dalam militer adalah untuk membantu angkatan bersenjata berltih prang menggunakan musuh virtual, ini akan sangat membantu dari segi finansial dan tempat yang dibutuhkan, sistem dapat selalu dimaintain dan diperbaiki, sebuah kecerdasan buatan didalamnya dapat diperbaharui seperti software pada umumnya.
Glove, headset, dan walker digunakan untuk melakukan interaksi dalam VR, dalam pengembangannya ada 3 tahapan sederhana, yaitu memodelkan dunia 3 dimensi dalam VR, menciptakan sebuah AI dalam objek 3 dimensi yang dibuat kemudian membuat control antara hardware dan software untuk dapat dilakukan interaksi virtual antara pemakai dan system. Dengan teknologi VRML dan pengembangan SIMNET dalam dunia militer diharapkan dapat membantu SDM yang dilatih untuk lebih baik dan mengembangkannya lebih lanjut.

3.2  Saran
Pengembangan Virtual Reality tidaklah murah, hal ini yang menyebabkan VR mungkin digunakan oleh orang – orang tertentu, dan banyak juga penyalahgunaan VR ini untuk hal yang negative, diharapkan teknologi ini dapat digunakan untuk hal – hal yang bermanfaat, hasil dari penggunaannya tentu akan sebanding dengan harganya, mungkin Indonesia juga sudah mulai menggunakan VR dalam militernya tapi hanya sebatas flight simulator, untuk combat simulator akan sangat membantu karena parajurit yang berlatih akan merasakan dalam kondisi yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA

_______, Artificial Intelligence, [online], (http://en.wikipedia.org/wiki/Artificial_intelligence, 24 September 2011)
______, SIMNET, [online], (http://en.wikipedia.org/wiki/SIMNET, 24 September 2011)
Ohab John, Three Ways Virtual Reality Can Improve Military Training, [online], (
Niiasaba, Virtual Reality, [online], (http://niiasaba.wordpress.com/2010/06/10/virtual-reality/, 24 September 2011)
______, images,[online], (http://www.google.com/images, 24 September 2011)