Makalah Virtual Reality (Artificial Intellegent)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin berkembangnya teknologi informasi
pada saat ini membuat kehidupan kita semakin mudah, salah satunya
semakin pesatnya penelitian dan evolusi Artificial intelligent atau
kecerdasan buatan, yang membantu dalam berbagai bidang kehidupan, salah
satunya dalam kemiliteran dan angkatan bersenjata untuk meningkatkan
kemampuan SDM yang ada dengan bantuan pembelajaran melalui computer yang
mensimulasikan object virtual yang memiliki sikap (behavior) dan
pemikiran (intelektual) seperti pada object nyata, seperti manusia,
tumbuhan, hewan, dll.
Pengembangan system virtual ini juga
dimaksudkan untuk melakukan pengukuran secara tidak langsung antara
kemampuan computer dan manusia, dalam pembahasan ini didasari oleh
sebuah pilihan cerdas untuk efisiensi kerja dan biaya, bayangkan saja
untuk mengadakan latihan militer suatu angkatan ersenjata dibutuhkan
banyak dana untuk keperluan senjata, kendaraan, waktu, tempat, dan
lain-lain.
Virtual Reality (VRdapat dibayangkan
seperti dunia game, dimana sebuah object dapat dikendalikan secara
langsung oleh pemakai denganvisual 3 dimensi, dalam simulasi kita dapat
membuat sebuah percobaan secara software dan dapat diulang – ulang.
1.2. Rumusan Masalah
- Bagaimana VR itu termasuk dalam Artificial Intellegent?
- Mengetahui apa itu Virtual Reality (VR) ?
- Bagaimana VR itu bekerja?
- Seperti apa aplikasi VR dalam militer?
1.3. Tujuan
Dalam berbagai aspek VR digunakan untuk
membantu pekerjaan atau sebagai hiburan, dalam hal ini yang akan dibahas
mengenai salah satu aplikasi AI yang dikembangkan untuk militer dan
latihan perang angkatan bersenjata. Tujuan utama pada pembahasan makalah
ini adalah untuk mengetahun bagaimana System AI dalam Virtual Reality
diimplementasikan pada bidang militer
Virtual Reality adalah suatu teknologi
yang dapat mengizinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lingkunagn
simulasi Komputer baik itu yang berdasarkan objek yata ataupun
imajinasi. Dengan menggunakn teknologi Virtual Reality perusahaan dapat
dengan mudah mengumpulkan reaksi konsumen terhadap rancangan mobil baru,
tata letak interior rumah, dan tawaran potensial yang lain (Philiph
Kloter).
Salah satu contoh aplikasi virtual
reality yang digunakan pada saat ini yaitu dalam bidang militer. Virtual
realiy dipakai untuk simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun
payung dan sebagainya. Dimana dengan pemakaiaan teknologi ini bisa
menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional.
Menurut Morton Heilig dalam tulisannya
tentang “Experience Theater” tahun 1950 meliputi semua indera dengan
suatu cara efektif, sehingga menarik penonton ke dalam kegiatan di
layar. Ia membangun suatu prototype dari visinya yang dinamakan
Sensorama pada 1962, bersama dengan lima film pendek untuk
dipertunjukkan di dalamnya dengan melibatkan berbagai indera
(penglihatan, pendengaran, penciuman dan sentuhan). Sensorama adalah
sebuah alat mekanis yang dilaporkan masih berfungsi hingga hari ini.
Pada tahun 1968, Ivan Shuterland dengan bantuan dari siswanya Bob
Sproull menciptakan apa yang secara luas dianggap sebagai pendahulu dari
virtual reality.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Artificial Intelligence Projects
Salah satu contoh aplikasi AI yang
digunakan pada saat ini yaitu dalam bidang militer. Virtual reality
dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun
payung. dan sebagainya. Dimana dengan pemakaian teknologi ini bisa
lebih menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional.
Istilah Realitas maya tidak pasti asalnya. Pengembang realitas maya, Jaron Lanier mengakui bahwa ia menggunakan istilah itu pertama kali dan ada istilah yang terkait digunakan oleh Myron Krueger adalah “kenyataan tiruan“ telah digunakan sejak 1970.
Virtual Reality sering digunakan untuk
menggambarkan berbagai aplikasi, umumnya terkait dengan mendalam, sangat
visual, 3D lingkungan.Biasanya piranti Virtual Reality ini juga
memonitor apa yang dilakukan user. Misalnya kacamata yang mengontrol pergerakkan bola mata pengguna dan meresponnya dengan mengirim masukkan video yang baru.
Virtual Reality kadang digunakan untuk
menyebut dunia virtual yang disajikan ke dalam komputer, seperti pada
berbagai macam game permainan komputer yang kini marak perkembangannya,
meskipun hanya berbasis representasi teks, suara dan grafis.
Sekarang, istilah Virtual Reality mulai tergantikan oleh istilah Virtual Envoronment
oleh para ahli komputer. Konsepnya tetap sama, yaitu mensimulasikan
lingkungan 3-D yang bisa dijelajahi oleh pengguna seolah-olah
benar-benar bisa dirasakan lewat indera.
2.2 Teknologi Virtual Reality
Virtual reality adalah sebuah teknologi
yang memungkinkan seseorang melakukan simulasi terhadap suatu objek
nyata dengan menggunakan komputer yang mampu membangkitkan suasana tiga
dimensi (3-D) sehingga membuat pemakai seolah-olah terlibat secara
fisik. Virtual Reality atau VR tidak hanya mensimulasikan apa yang ingin
disimulasikan seseorang yang diprogramkan di Komputer seperti dunia
nyata atau sesuatu yang lain, tetapi juga menciptakan kemampuan
intelegensi dalam dunia virtual tersebut, dalam bahasan ini mengenai
simulai militer dalam angkatan bersenjata.
Sistem seperti ini juga dapat digunakan
untuk farmasi, arsitek, pekerja medis, dan bahkan orang awam untuk
melakukan aktivitas-aktivitas yang meniru dunia nyata. Sebagai contoh,
pilot dapat menggunakan sistem virtual reality untuk melakukan simulasi
penerbangan sebelum melakukan penerbangan yang sesungguhnya. Ini sangat
membantu dalam menekan biaya dan sumber daya manusia maupun sumberdaya
alam yang dibutuhkan untuk membantu dalam melakukan hal-hal tertentu.
Dalam VR juga dapat dimasukkan system pembelajaran, karena tidak nyata
maka simulasi dapat dilakukan terus menerus, seperti halnya ketika main
game hanya saja system ini jauh lebih cerdas karena dapat membantu kita
mengenali object virtual dan berinteraksi langsung dengan system, VR
dibuat untuk mengenali sentuhan, gerakan, tekanan,bahasa, dan lain-lain.
VR bisa disebut gabungan dari beberapa
aplikasi AI yang ada yaitu Cognitive architectures, Games, Motion and
manipulation, Natural language processing, semua yang ada disimulasikan
dengan system yang dibuat seperti apa yang dikenali manusia melalui
penglihatan, sentuhan, dan pendengaran.
2.3 Peranti Virtual Reality
Untuk mewujudkan suasana yang menyerupai
dunia nyata, virtual reality menggunakan peralatan-peralatan yang
dinamakan glove, headset, dan walker. Glove adalah peranti masukan yang
dapat menangkap gerakan tangan dan mengirimkan informasi gerakan ke
sistem virtual reality. Headset adalah peranti yang berfungsi untuk
memonitor gerakan kepala. Selain itu, peranti inilah yang memberikan
pandangan lingkungan yang semu kepada pemakai sehingga seolah-olah
pemakai melihat dunia nyata. Walker adalah peralatan yang dimaksudkan
untuk memantau gerakan kaki. Peralatan ini dapat digunakan untuk
mengatur kaki pemakai agar merasakan beban seperti kalau melangkah dalam
dunia nyata. Sebagai contoh, kaki akan terasa berat untuk melangkah
ketika pemakai sedang menghadapi dunia semu berupa rawa atau medan
berlumpur.
Gambar 1. Piranti Dalam Mensimulasikan Dunia Virtual
2.4 Cara Kerja Virtual Reality dalam Bidang Militer
Cara kerja sistem virtual reality pada
prinsipnya adalah seperti berikut, pemakai melihat suatu dunia semu,
yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat dinamis. Melalui
perangkat headphone atau speaker, pemakai dapat mendengar suara yang
realistis. Melalui headset, glove dan walker, semua gerakan pemakai
dipantau oleh sistem dan sistem memberikan reaksi yang sesuai sehingga
pemakai seolahmerasakan sedang berada pada situasi yang nyata, baik
secara fisik maupun secara psikologis.
Gambar 2. Latihan tempur udara Melawan Pesawat Virtual
Gambar 3. US Navy latihan menggunakan ”Future Immersive Training Environment (FITE)”
dan ”Joint Capabilities Technology Demonstration (JCTD)”
Gambar 4. Real Human .VS. Virtual Human : mana yang lebih baik
Dari gambar diatas kita dapat melihat
bagaimana VR diaplikasikan dalam simulasi latihan militer yang
sesungguhnya. Konsep dalam pembangunan VR sebagai artifisial intellegent
terpadu yaitu :
2.4.1 Membangun Objek 3 Dimensi
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
VR dapat dijelaskan secara sederhana seperti sebuah gama yang dapat
kita kendalikan langsung dengan panca indra. Sebuat lingkungan dan objek
3D dibuat sedetail mungkin sifatnya, bentuk, dan teksturnya. Seperti
senjata misalnya AK47, M16, Sniper Riffle Dragon, kendaraan berat
misalnya tank, pesawat tempur, area latihan, misal hutan, padang pasir,
dalam sebuah gedung dan tentu saja objek manusia sebagai latihan dinamis
seperti musuh misalnya teroris atau sandra dan mungkin kerumunan
(crowd) orang dalam situasi latihan tertentu.
2.4.2 Membangun AI
kita masih membicarakan pengolahan
grafis, object 3D yang dibuat kemudian dihidupkan secara dinamis
seperti dunia nyata, bagaimana air mengalir, pohon tertiup angin,
bagaimana api membara, bagaimana manusia hidup, bagaimana alam
berbicara. Disini mulai dapat dilihan konsep kecerdasan buatan yang ada
dalam VR, dalam latihan militer tentu yang dibutuhkan adalah peralatan
militer, objek hidup dan bahan pendukung lainnya, misalnya seorang
teroris diciptakan memiliki kemampuan menggunakan senjata, memiliki
kepandaian untuk menyerang tentara dan berusaha (survive) mempertahankan
dirinya, ini sebuah kemampuan yang jauh lebih tinggi dari AI yang
diciptakan dalam game perang misalnya Call of Dutty atau Ranbow Six. AI
yang dirancang untuk teroris virtual ini harus dibuat dengan sangat
dinamis, tidak mudah ditebak, memiliki perhitungan militer seperti
tentara yang sesungguhnya. AI tidak dibuat hanya untuk ini tetapi juga
dalam simulasi lainnya seperti latiahn pesawat tempur atau terjun
payung, VR memandu pengguna untuk belajar untuk diterapkan dalam dunia
nyata. VR tidak sekedar sebuat media simulasi tetapi sebuah lingkungan
cerdas untuk membantu kita dalam menyelesaikan masalah karena
keterbatasan SDM dan SDA.
2.4.3 Kontrol AI
Setelah AI dirancang dalam system
virtual, kita membicarakan hardware untuk kontrol dunia virtual oleh
prajurit yang menggunakannya. Sebuah kacamata khusus, headset, glove dan
baju khusus yang memungkinkan pengguna dapat merasakan dirinya ada
dalam dunia simulasi menggunakan panca indranya. Misalnya bagaimana
system membaca gerakan kepala, mata, tangan atau kaki, dan mungkin
diciptakan sensor untuk membaca semua gerak tubuh, untuk mengkondisikan
sebuah gerakan yang sama pada VR.
2.5 VRML
VRML merupakan kepanjangan dari Virtual
Reality Modeling Language. VRML sendiri adalah suatu format komputer
yang dapat menjelaskan objek 3 dimensi untuk digunakan secara online
maupun offline. VRML memiliki kemampuan menampilkan objek 3 dimensi
statis maupun dinamis, dan objek multimedia melalui hyperlink seperti
suara, text, gambar dan video. VRML merupakan salah satu system yang
digunakan untuk memodelkan Virtual Reality.
2.6 SIMNET
SIMNET adalah jaringan area luas dengan
simulator kendaraan dan menampilkan simulasi tempur yang real-time:
tank, helikopter dan pesawat di medan perang virtual. SIMNET
dikembangkan dan digunakan oleh militer Amerika Serikat. SIMNET dibangun
dimulai pada pertengahan 1980-an, kemudian mulai diterjunakan ke
lapangan pada tahun 1987, dan digunakan untuk pelatihan sampai program
penggantinya datang pada tahun tahun 1990-an.
Peralatan simulasi interaktif ini sangat
mahal, fasilitas pelatihan untuk memproduksinya juga mahal dan memakan
waktu. Pada awal tahun 1980, DARPA memutuskan untuk menciptakan sebuah
sistem prototipe penelitian untuk menyelidiki kelayakan membuat
simulator real-time didistribusikan untuk simulasi pertempuran. SIMNET,
aplikasi yang dihasilkan, untuk membuktikan baik atau kelayakan dan
efektivitas suatu proyek (Pimental dan Blau 1994).
Pelatihan menggunakan peralatan yang
sebenarnya sangat mahal dan berbahaya. Simnet dapat digunakan dengan
jarak jauh secara bersamaan, misalnya latihan antar Negara, mampu
mensimulasikan skenario perang tertentu, sangat mengurangi biaya
pelatihan dan risiko cedera pribadi (Rheingold 1992). Network SIMNET
awalnya dijalankan kecepatan sekitar 56 kbit / s jalur dial-up,
menggunakan prosesor paralel untuk kompres paket melalui link data. Lalu
lintas ini tidak hanya berisi data kendaraan, tetapi suara juga
terkompresi.
SIMNET dikembangkan oleh tiga perusahaan:
Delta Graphics, Inc; Perceptronics, Inc; dan Bolt, Beranek dan Newman
(BBN), Inc SIMNET simulator, faktor personil dan tim manufaktur
dirancang, dikembangkan dan dibangun lebih dari 300 penuh awak
simulator, mengintegrasikan kontrol, sistem suara dan sistem visual ke
system simulator khusus, mereka juga menginstal simulator di sejumlah
fasilitas di Amerika Serikat dan Jerman, melatih operator dan didukung
sistem untuk beberapa tahun.
Selain jaringan, tantangan mendasar
kedua di SIMNET saat dikandung adalah ketidakmampuan sistem grafis untuk
menangani sejumlah besar model yang bergerak. Sebagai contoh, simulator
penerbangan paling kontemporer digunakan Partisi Ruang Biner yang
efektif untuk lingkungan komputasi diperbaiki sejak urutan tampilan
poligon (yaitu, koherensi kedalaman) dapat pra-dihitung. Sementara cocok
untuk simulator penerbangan, yang sebagian besar memiliki sudut pandang
tetap di atas permukaan bumi, teknik ini tidak efektif dekat tanah, di
mana urutan yang overlay poligon setiap perubahan lain dengan lokasi
titik pandang.
SIMNET secara aktif digunakan oleh
Angkatan Darat AS untuk pelatihan terutama di Fort Benning, Fort Rucker,
dan Fort Knox. Lokasi sementara dan permanen tambahan di Fort
Leavenworth dan Grafenwoehr, Jerman. Tindak-on protokol untuk SIMNET
disebut Simulasi Interaktif Didistribusikan; Angkatan Darat AS utama
tindak program adalah Trainer Tempur Tutup Taktis (CCTT). Para SIMNET-D
(Pembangunan) program yang digunakan sistem simulasi yang dikembangkan
dalam program SIMNET untuk melakukan eksperimen dalam sistem senjata,
konsep, dan taktik. Ini menjadi Simulasi Demonstrasi Advanced Technology
(ADST) program. Ini mendorong penciptaan Labs Pertempuran di Angkatan
Darat AS, termasuk testbed Warfare Mounted di Ft Knox, Ky, Pertempuran
Soldier Lab di Ft Benning, GA, yang Manuver Udara Lab Pertempuran di Ft
Rucker, AL, Pertempuran Kebakaran Lab di ft Sill, OK.
2.7 Dampak Negative VR
Semua hal di dunia ini pasti memiliki
kekurangan, entah dalam sesuatu itu sendiri atau penggunaannya, VR dapat
digunakan untuk mensimulasikan apapun dengan menciptakan objek 3D di
dalamnya, bahkan terpikir ide untuk menciptakan sistem virtual dengan
konten pornografi, ide yang cukup gila tapi sangat mungkin, banyak
kemungkinan – kemunginan lainnya tentu. VR merupakan simulasi yang
membawa efek melalui psikologis pemakainya, mereka dapat terjebak dalam
system VR itu sendiri walaupun dalam dunia game ini akan menjadi sangat
menarik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah beberapa tahun pengembangan yang
berawal dari imajinasi untuk hidup di dunia maya akhirnya terwujud
dengan saat ini sudah banyak digunakan VR dalam industri, personal dan
militer, VR adalah sebuah teknologi yang membawa kita untk melihat dan
mensimulasikan sesuatu didalam komputer, dalam VR, objek dapat dibuat
objek statis maupun dinamis, kita dapat berinteraksi langsung
menggunakan peralatan yang ada.
Di gunakannya VR dalam militer adalah
untuk membantu angkatan bersenjata berltih prang menggunakan musuh
virtual, ini akan sangat membantu dari segi finansial dan tempat yang
dibutuhkan, sistem dapat selalu dimaintain dan diperbaiki, sebuah
kecerdasan buatan didalamnya dapat diperbaharui seperti software pada
umumnya.
Glove, headset, dan walker digunakan
untuk melakukan interaksi dalam VR, dalam pengembangannya ada 3 tahapan
sederhana, yaitu memodelkan dunia 3 dimensi dalam VR, menciptakan sebuah
AI dalam objek 3 dimensi yang dibuat kemudian membuat control antara
hardware dan software untuk dapat dilakukan interaksi virtual antara
pemakai dan system. Dengan teknologi VRML dan pengembangan SIMNET dalam
dunia militer diharapkan dapat membantu SDM yang dilatih untuk lebih
baik dan mengembangkannya lebih lanjut.
3.2 Saran
Pengembangan Virtual Reality tidaklah
murah, hal ini yang menyebabkan VR mungkin digunakan oleh orang – orang
tertentu, dan banyak juga penyalahgunaan VR ini untuk hal yang negative,
diharapkan teknologi ini dapat digunakan untuk hal – hal yang
bermanfaat, hasil dari penggunaannya tentu akan sebanding dengan
harganya, mungkin Indonesia juga sudah mulai menggunakan VR dalam
militernya tapi hanya sebatas flight simulator, untuk combat simulator
akan sangat membantu karena parajurit yang berlatih akan merasakan dalam
kondisi yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
_______, Artificial Intelligence, [online], (http://en.wikipedia.org/wiki/Artificial_intelligence, 24 September 2011)
______, SIMNET, [online], (http://en.wikipedia.org/wiki/SIMNET, 24 September 2011)
Ohab John, Three Ways Virtual Reality Can Improve Military Training, [online], (
http://science.dodlive.mil/2010/07/30/three-ways-virtual-reality-can-improve-military-training/, 24 September 2011)
Niiasaba, Virtual Reality, [online], (http://niiasaba.wordpress.com/2010/06/10/virtual-reality/, 24 September 2011)
Zainuddin, Virtual Reality, [online], (http://zainuddin-2009030006.blogspot.com/2010/05/virtual-reality-virtual-reality-virtual.html, 24 September 2011)
______, images,[online], (http://www.google.com/images, 24 September 2011)